Catatan Budaya R. Toto Sugiharto: Mahatmanto di Mata Ajip Rosidi (2)
Budaya

Catatan Budaya R. Toto Sugiharto: Mahatmanto di Mata Ajip Rosidi (2)

"text-align: justify;">MAHATMANTO dikenal oleh Ajip Rosidi sebagai lelaki eksentrik. Kali pertama bertamu ke rumah Rosidi di Bandung, Jawa Barat pada 1966-1967, Mahatmanto lebih banyak membicarakan tentang lukisan. Mahatmanto saat itu juga memerkenalkan diri sebagai pelukis. Saat itu Mahatmanto belum menyebutkan identitasnya. Ketika kemudian ia menyebutkan namanya, Rosidi memang sudah mengetahui nama Mahatmanto melalui sajak-sajak yang dimuat di media namun belum pernah bertemu secara fisik.

"text-align: justify;">

"text-align: justify;">Termasuk yang diketahui Rosidi adalah perdebatan Mahatmanto dengan A Hasaan dari Persis (Persatuan Islam) di koran Abadi tentang ketiadaan Tuhan. Mahatmanto menyatakan Tuhan tidak ada. Sebaliknya, Hasan menyatakan Tuhan ada. Perdebatan itu dimenangkan Hasan. Pada beberapa pertemuan dengan Rosidi, Mahatmanto juga menegaskan gagasannya tentang ketiadaan Tuhan. Pada pertemuan di rumah Rosidi di Bandung sebelum 1970, Mahatmanto mengaku belum menikah.

"text-align: justify;">Dalam hal keyakinannya bahwa Tuhan tidak ada, Mahatmanto menyatakan "? di depan Rosidi "? merasa memiliki seorang kawan sekantor di Mimbar Indonesia yang sependapat dengannya, yaitu Dasraf Rahman asal Minangkabau yang juga menjadi editor senior di Mimbar Indonesia. Namun, belakangan Rahman akhirnya mengakui Tuhan ada, setelah terjadi pemberontakan Gerakan 30 September 1965.

"text-align: justify;">Rosidi mengaku tidak mengetahui pasti produktivitas Mahatmanto dalam menulis dan menerbitkan puisi. Termasuk, ia juga tidak mengetahui beberapa puisi Mahatmanto pada awal proses kreatifnya dimuat di Panca Raya. Namun, berdasarkan dokumentasi puisi yang terpublikasi, hingga November 1971 "? sajak-sajak Mahatmanto yang ditulis pada 1970 masih dimuat di Budaya Jaya yang notabene diasuh Ajip Rosidi.

"text-align: justify;">Mahatmanto saat itu berusia 27 tahun (dari kelahirannya 1924). Mahatmanto pernah bekerja sebagai editor di Mimbar Indonesia saat dipimpin HB Jassin. Ia pernah juga bekerja di Budaya Jaya saat dikelola Ajip Rosidi hingga ia menyatakan berhenti kerja pada 1977. Sementara itu, pada 1982 Rosidi meninggalkan Jakarta ke Jepang serta menetap hingga 1996. (bersambung)