Lonjakan Positif Covid-19, Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka di 9 Sekolah DIY Dibatalkan
Pendidikan

Lonjakan Positif Covid-19, Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka di 9 Sekolah DIY Dibatalkan

Umbulharjo, (jogja.sorot.co)--Lonjakan kenaikan jumlah warga Yogyakarta yang dinyatakan positif Covid-19 belakangan ini mendorong Pemda DIY menghentikan uji coba pembelajaran tatap muka yang dilakukan di sembilan sekolah se DIY.

Kepala Disdikpora Pemda DIY, Didik Wardaya memastikan telah menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) di sembilan sekolah percontohan PTM. Pembelajaran kemudian digantikan dengan PJJ (pembelajaran jarak jauh). Menurut dia, di semua sekolah juga saat ini masih melanjutkan PJJ.

Sementara untuk tahun ajaran baru yang jatuh pada pertengahan Juli mendatang, Didik mengaku masih melihat perkembangan penularan Covid-19 dan menunggu rekomendasi dari Dinas Kesehatan.

Ia juga mengaku, jika Pihaknya juga sudah melakukan diskusi dengan Dinas Pendidikan kabupaten dan kota se Provinsi DIY. Menurutnya dari hasil diskusi itu semua Kepala Dinas Kota dan Kabupaten se Provinsi DIY sepakat jika belum bisa menggelar PTM selama kasus Covid-19 masih tinggi dan semuanya juga sepakat untuk melanjutkan PJJ.

Patokannya penyebaran Covid-19 sebagai kepentingan utama dan menjaga kesehatan serta keselamatan bersama,” ujar Didik, Jum’at (18/06/2021).

Sebagai informasi, sebelumnya ada sembilan sekolah percontohan yang menggelar PTM. Kesembilan sekolah tersebut yakni, MAN 1 Pajangan Bantul, SMAN 1 Gamping Sleman, SMKN 1 Wonosari Gunungkidul, SMKN 1 Jogja, SMAN 1 Sentolo Kulonprogo, SMAN 2 Playen Gunungkidul, SMKN 1 Pengasih Kulonprogo, SMKN 1 Bantul, dan SMKN 1 Depok Sleman. 

PTM di sembilan sekolah percontohan sementara kita hentikan dulu,” ucap Didik singkat dalam sambungan telepon.

Disinggung soal Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB? Didik memastikan tetap digelar secara daring untuk menghindari kerumunan di sekolah maupun di kantor Disdikpora. Saat ini PPDB sedang dalam proses. Pada 21-24 Juni nanti calon siswa bisa mengambil token secara daring, kemudian pada 28-30 Juni melakukan pendaftaran dan pemilihan sekolah. Semuanya dilakukan secara daring.

Demi menjaga lonjakan masyarakat yang menderita Covid-19, ia meminta masyarakat tidak perlu datang ke sekolah atau Disdikpora lebih dulu. Jika ada pertanyaan bisa diajukan melalui laman dikpora.jogjaprov.go.id.

Kita melayani konsultasi disitu dan kita bisa jawab [lewat website]. Misal ada kesulitan atau ada apa-apa yang belum jelas, memang satu dua datang ke sini ya kita layani. Tapi prokes harus kita terapkan mulai dari pintu masuk dicek suhu oleh petugas,” imbuh Didik.