
Muncul Penampakan Pocong, Bangunan Tua Ini Ternyata Milik Keluarga Pejabat Jaman Dulu
Kotagede, (jogja.sorot.co)--Kotagede menjadi salah satu ikon wisata dari Kota Pelajar, Jogja. Di daerah ini terdapat berbagai bangunan sejarah mulai dari Masjid tertua di Yogyakarta, Makam Raja Yogyakarta pertama (Kanjeng Pangeran Panembahan Senopati), tempat petilasan Sunan Kalijaga, hingga gedung-gedung kuno dengan gaya arsitektur yang beragam.
Dalam sejarah Kerajaan Mataram Islam, Kotagede merupakan wilayah yang pernah menjadi Ibukota Kerajaan Mataram. Bukan hanya bangunan sejarahnya saja yang unik di Kotagede, ada salah satu rumah yang menarik dikunjungi yakni Rumah Sumi atau yang lebih dikenal Rumah Pocong Sumi.
Rumah tua ini bernuansa bangunan Belanda, dan memiliki pagar rumah hijau kuning membentang tinggi di halaman depan rumah. Dinding luarnya berwarna putih dengan bebatuan hitam yang bersih. Beberapa tanaman terlihat menghiasi rumah tersebut menjadikan rumah ini terlihat sejuk dan asri.
Sekilas rumah ini nampak biasa saja, namun ada beberapa warga yang mampir ke rumah ini sekedar untuk foto-foto, bahkan menyusuri seluk-beluk bangunan tua yang dicap angker ini lantaran penasaran dengan bentuk Rumah Sumi.
Rumah Sumi menjadi salah satu bangunan cagar budaya di Yogyakarta dan dijaga oleh seorang penjaga dan ahli kunci bernama Nono (61 tahun).
Menurut Nono, rumah ini dibangun pada tahun 1860 oleh Atmo Sudigdo. Keluarga Atmo memiliki 5 org anak, dimana salah satunya menjadi menteri agama pertama di Indonesia era Soeharto yaitu Prof. Dr. Muhammad Rasjidi.
Bangunan ini sudah ditinggal dalam kondisi kosong selama 40 tahun, dan sempat beberapa kali disewakan. Namun sekarang bangunan cagar budaya ini tak dihuni dan tidak dijual.
Bangunan dan tanah ini adalah hak waris buat 3 anak. Saat ini ahli waris itu lebih memilih tinggal di rumah mereka sendiri,” ujar Nono, Sabtu (24/07/2021).
Rumah Sumi ini mendapat julukan Rumah Pocong Sumi karena konon sosok yang sering menampakkan diri ke orang-orang sekitar bernama Sumi. 
Menurut Nono, sebenarnya, tidak hanya pocong Sumi yang dianggap sebagai penghuni rumah angker itu. Ada beberapa hantu lainnya, namun yang cukup terkenal dan menguasai rumah adalah pocong Sumi.
Tak ayal lagi, rumah yang berusia lebih dari 100 tahun ini lekat dengan aura mistis yang menyeramkan. Meski begitu, Rumah Sumi menjadi salah satu destinasi yang cukup banyak didatangi untuk berswafoto. Dari anak muda sampai orang dewasa penasaran dengan rumah tua ini.
Awalnya, Rumah Sumi mulai dikenal setelah salah satu media televisi meliput rumah ini dalam acara yang memadukan bangunan tua dan mistis.
Sejak itu, wisatawan mulai berdatangan menyambangi rumah tua bergaya belanda ini. Beberapa kali sering menjadi tempat uji nyali acara horor TV,” tambahnya.
Namun, sejak 2 tahun belakang ini Mbah Nono memutuskan untuk tidak memperbolehkan membuat video untuk TV lagi. Seperti yang tertulis di pintu gerbang,
"Sudah tidak diperbolehkan membuat acara TV ". Mbah Nono masih mengizinkan video untuk kalangan pribadi tetapi tidak untuk dipublikasikan.
Pengunjung yang ingin menyusuri seluk beluk Rumah Sumi wajib didampingi Mbah Nono selaku penjaga rumah. Para pengunjung pun juga harus menjaga perilaku, bertutur kata yang baik. Selain itu, wajib mematuhi beberapa peraturan agar tidak ada benda bersejarah yang rusak atau mendapat serangan gaib. Karena kabarnya, aura mistis pada rumah tersebut bisa membuat pengunjung pusing kepala.
Tidak ada tiket masuk untuk berkunjung ke rumah ini. Pengunjung yang datang cukup memasukkan dana sukarela saja di kotak kecil dekat pagar rumah. Dana itu bukan untuk Mbah Nono pribadi, melainkan sebagai dana perawatan rumah seperti membeli tanaman hias, membeli cat dan lain sebagainya.
"Saya menyambut dengan ramah tamah bagi siapapun jika berkunjung ke rumah ini,” imbuh Mbah Nono yang sudah menjadi penjaga Rumah Sumi selama 15 tahun.
Rumah Sumi bisa dikunjungi dari pagi jam 8 sampe jam 5 sore. Tepat jam 5 sore, Mbah Nono sudah mengunci pintu gerbang rapat-rapat dan tidak lagi menerima tamu.