
Siswa di Yogya Belum Semua Patuhi Prokes Usai Jam PTM
Umbulharjo (jogja.sorot.co)-Para siswa yang melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Yogyakarta belum semuanya mematahui protokol kesehatan (prokes) usai pembelajaran. Yaitu tidak langsung pulang, tetapi masih ada yang berkerumum, baik di lingkungan sekolah maupun di warung. Sehingga terjadi kerumumam.
Kepala SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta Suprihandono mengatakan memang masih terjadi kerumunan di lingkungan sekolah maupun warung di sekitar sekolah usai PTM. Hal itu dikarenakan siswa tidak mematuhi standar operasional PTM yaitu langsung pulang ke rumah usai pembelajaran.
Seharusnya siswa langsung pulang setelah pembelajaran di sekolah,” katanya saat Satuan Polisi Pamong Praha (Satpol PP) Kota Yogyakarta melaksanakan edukasi pencegahan kerumunan setelah kegiatan jam belajar mengajar di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta, Kamis (25/11/2021
Untuk itu, berharap dengan pendekatan humanis yang dilakukan oleh Satpol-PP akan terbangun kesadaran bersama antara sekolah, siswa, orang tua, dan masyarakat atau pedagang tentang pentingnya penerapan protokol kesehatan,” kata nya 
Kasie pembinaan potensi masyarakat Satpol PP Kota Yogyakarta, Suwarno. Saat PTM terdapat potensi kerumunan dikarenakan setelah mengikuti pembelajaran di sekolah tidak semua siswa langsung pulang ke rumah masing-masing tapi ada sebagian siswa yang nongkrong di warung. Sehingga perlu diantisipasi dengan melakukan edukasi pada pemilik warung agar disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan bagi para siswa maupun pembeli lain.
Kami hadir menyapa para pedagang untuk bersama mencegah penularan Covid-19 dan berharap tidak terjadi klaster baru,” jelasnya.
Dalam kegiatan tersebut, petugas Satpol PP juga melakukan penyisiran ke jalan-jalan di sekitar sekolah. Penyisiran dibagi tiga. Satu di antaranya warung yang sering digunakan untuk nongkrong. siswa.
Pedangan warung kelontong di dekat SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta, Ny Samosir mengatakan karena tempatnya usaha ada beberapa sekolah, sehingga hampir setiap ada siswa yang membeli makanan atau minuman sambil duduk-duduk di depan warung. Sebagian besar para siswa sudah memakai masker namun lebih suka duduk dan ngobrol dalam jarak dekat atau bergerombol.
Agar tidak terjadi lagi lonjakan kasus penularan Covid-19 yang berdampak pada sepinya warung dan turunnya pendapatan keluarga akan mengingatkan siapapun yang belanja di warungnya agar disiplin dalam penerapan protokol kesehatan,” .