Kubah Lava Tumbuh Terus, Potensi Longsor Awan Panas Dapat Capai 5 Km
Info Ringan

Kubah Lava Tumbuh Terus, Potensi Longsor Awan Panas Dapat Capai 5 Km

Umbulharjo, (jogja.sorot.co) - Gunung Merapi sejak 4 Januari 2021 telah berada di fase erupsi efusif yang ditandai dengan pertumbuhan kubah lava, pembentukan awanpanas dan guguran lava. Untuk saat ini, erupsi efusif Gunung Merapi, sudah berbeda dengan yang sebelumnya.

"Erupsi tahun 2021 ini Gunung Merapi memiliki dua pusat erupsi yaitu di kubah lava barat daya dan kubah lava tengah kawah," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, Selasa (11/1) malam.

Hanik menelaskan kedua kubah lava tersebut terus tumbuh dan sampai saat ini volume kubah lava barat daya sebesar 1.670.000 meter kubik serta kubah lava tengah sebesar 3.007.000 meter kubik. Laju pertumbuhan kubah lava barat daya sebesar 5.700 meter kubik per hari dan laju kubah lava tengah relatif tetap. 

Selain itu, berdasarkan data volume kubah lava BPPTKG telah membuat model luncuran awan panas guguran sebagai salah satu bahan pembuatan peta potensi bahaya. Hasil yang didapat, menunjukkan apabila volume kubah lava barat daya sebesar 3 juta meter kubik itu longsor, maka akan menimbulkan awanpanas guguran ke Sungai Boyong, Bebeng, Krasak, dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer.

"Jika kubah lava tengah, apabila volume sebesar 1 juta meter kubik longsor, maka awanpanas guguran akan mencapai jarak 5 kilometer ke arah Sungai Gendol,"jelasnya.

Dengan pertimbangan tersebut, maka daerah potensi bahaya guguran lava dan awanpanas guguran berada di sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer dari puncak. Sedangkan pada sektor tenggara pada Sungai Woro sejauh 3 km dan sungai Gendol sejauh 5 kilometer dari puncak.

"Kami tetap menghimbau agar masyarakat untuk tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya," paparnya.