Idul Fitri, Ganjar Silaturahmi ke Haedar, Bahas Empat Hal Ini
Info Ringan

Idul Fitri, Ganjar Silaturahmi ke Haedar, Bahas Empat Hal Ini

Gondomanan (jogja.sorot.co) – Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo bersilatuhmi Idul Fitri 1443 H ke Ketua Umum Pimpinan Pusat (Ketum PP) Muhammadiyah Haedar Nashir di kantor PP Muhammadiyah Jalan Cik Ditiro Yogyakarta, Kamis (5/5/2022).

Ikut menghadiri acara tersebut, Ketua PP Muhammadiyah Agus Taufiqurrahman, Sekretaris PP Muhammadiyah Agung Danarto, Ketua Komisi Yudisial Mukti Fajar, dan Ketua PWM Jateng Tafsir

Haedar Nashir mengatakan ada empat hal yang dibahas dalam pertamuan itu, Pertama, tentang kebangsaan yakni bagaimana mengangkat ekonomi masyarakat melalui Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang menyangkut rakyat banyak untuk menjadi gerakan nasional.

Dimana UMKM dapat menjadi bagian integral dalam kebijakan ekonomoi nasional yang membawa pada perubahan signifikan dalam memajukan masyarakat.

Kedua, mengenai peran agama dalam kehidupan kebangsaan, dimana Indonesia berdasar Pancasila, sila pertama yakni Ketuhanan Yang Maha Esa, dan dalam konstitusi dasar pasal 29 UUD 1945 bahwa agama diakui sebagai bagian integral konstitusional,” katanya.

Haedar menjelaskan umat beragama merupakan bagian penting bagi kehidupan bangsa dan negara, agama dan umat beragama bukan ancaman bagi siapa pun, apalagi bagi bangsa dan negara. Bahwa dalam dinamika kehidupan keagamaan dan kebangsaan selalu ada masalah, kita punya pengalaman sebagai bangsa yang mempunyai titik temu, dan dialog. 

Bahasan ketiga, mendiskusikan peran Muhammadiyah dalam membangun Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) sekaligus mencerdaskan kehidupan bangsa. Muhammadiyah dan Indonesia dengan berbagai tantangan ke depan memperlukan SDM insani yang kompetitif, sarana prasarana yang objektif dan berkemajuan, birokrasi yang good governance, reformasi birokrasi terus digalakkan.

Pemerintah dengan birokrasinya harus bisa bersikap adil mengayomi semua komponen bangsa dan negara, dengan sistem pemerintahan demokratis, pemerintah harus bisa adil bagi semua golongan bangsa dan menjadi kekuatan penting bagi Indonesia kedepan.

Terakhir, membahas pentingnya rekonsiliasi, dialog, silaturahmi antar kompenen bangsa. Pembelahan politik dan hal yang mengganjal antar komponen bangsa dengan semangat idulfitri dapat berada pada titik temu.

Semangat Bhinneka Tunggal Ika yang mengikat dalam keragaman harus diwujudkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga dengan semangat untuk bersatu akan membawa Indonesia menjadi negara yang berkemajuan,” terangnya.

Ganjar Pranomo mengatakan dalam pertemuan itu banyak mendapatkan masukan dalam menggerakan ekonomi dengan kekuatan bangsa, khususnya dari anak-anak kandung Indonesia sendiri, terlepas dari berbagai persoalan komoditas pertanian seperti bawang, kedelai, garam, dan lainnya.

Itu menjadi cita-cita yang bagus. Tentu apa pun mesti yang dituju ialah sila kelima Pancasila, keadilan sosial itu sendiri yang mesti diarah. Itu butuh partisipasi seluruh anak bangsa sehingga butuh persatuan,” katanya.