
Vaksinasi Booster Menurun, DPRD DIY Desak Pemda Lakukan Percepatan
Danurejan,(jogja.sorot.co)--Tren peningkatan kasus Coronavirus Disease-2019 (covid-19) sejak akhir Juli lalu menjadi perhatian semua pihak. Per tanggal 4 Agustus 2022 capaian vaksinasi booster di DIY masih sangat rendah, ada di angka 38,52 persen. Bahkan, untuk kategori remaja, vaksinasi booster baru mencapai 6,87 persen.
Menanggapi hal itu, Anggota Komisi A dan sekaligus mantan Wakil Bupati Sleman Yuni Satia Rahayu mengatakan memang vaksinasi booster untuk remaja masih sangat sedikit. Melihat capaian tersebut, ia berharap dan menghimbau agar Dinas Kesehatan dan Pelayanan Kesehatan untuk anak-anak remaja bisa masuk ke sekolah-sekolah ataupun informasi diberikan kepada setiap padukuhan yang ada.
"Kita tahu bahwa di padukuhan kita, pelayanan Posyandu bisa juga sebagai layanan informasi mengingat vaksinasi booster ini sangat penting untuk bisa segera dilakukan untuk anak-anak, karena sekolah sudah masuk," jelasnya saat ditemui awak media di DPRD DIY, Jumat (5/8).
Yuni menambahkan vaksinasi remaja menjadi perhatian semua pihak untuk bisa lebih menjangkau masyarakat atau warga yang ada di sekolah-sekolah. Selain itu, yang menjadi perhatian juga vaksinasi booster kepada para lansia. Hal itu dibuktikan dari data juga masih cukup rendah, yaitu 35,02 persen.  
Pelaksanaan vaksinasi booster untuk lansia, lanjut Yuni, juga perlu melibatkan kalurahan atau padukuhan untuk bisa menjangkau para lansia ini. Memang perlu adanya himbauan dari pihak kalurahan agar bisa bekerja sama dengan Posyandu yang ada di Kalurahan maupun Puskesmas yang ada di Kapanewon untuk digiatkan kembali agar lansia yang belum vaksin booster bisa teratasi.
Ketua Komisi A Eko Suwanto menambahkan dalam rangka mencegah kenaikan kasus Coronavirus Disease-2019 (covid-19) dan sekaligus untuk menjaga masyarakat agar bisa beraktivitas dengan baik, maka Komisi A mendesak Pemda DIY untuk melakukan percepatan vaksinasi booster baik yang berbasis desa maupun di kalurahan melalui instansi yang lain. Selain itu, percepatan vaksinasi booster juga bisa dilakukan di pusat-pusat keramaian sehingga pelayanan bisa lebih dekat dengan rakyat, bahkan bisa juga dilakukan di sekolah-sekolah.
"Untuk anggarannya masih ada sekitar 64 miliar. Dengan adanya anggaran yang cukup memadai itu harapan kita bisa melakukan berbagai hal mengingat Yogyakarta adalah kota tujuan untuk belajar, tujuan untuk wisata dan harapannya jika Yogyakarta kuat dan tangguh orang akan lebih nyaman untuk datang ke Yogyakarta," tandasnya.