Pameran Seni Rupa, Dinas Kebudayaan Yogya Gandeng 75 Seniman
Budaya

Pameran Seni Rupa, Dinas Kebudayaan Yogya Gandeng 75 Seniman

Kotagede,(jogja.sorot.co)--Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta kembali berpartisipasi dalam Festival Kebudayaan Yogyakarta DIY dengan tema 'Merekah Ruah'. Acara yang menggandeng perupa Kota Yogyakarta tersebut diadakan sejak tanggal 12-25 September 2022 dengan tema Gangsar #2 'Gugur Gunung'.

Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Yetti Martanti mengatakan acara itu untuk meramaikan Festival Kebudayaan DIY 2022. Pameran diadakan di Museum Kotagede intro Living Museum, Jalan Tegal Gendu No. 20, Prenggan, Kotagede, Kota Yogyakarta.

Lebih lanjut Yetti mengatakan, pameran itu diikuti oleh 75 orang seniman, khususnya seniman Kota Yogyakarta. Kegiatan tersebut mempunyai harapan bersama-sama gotong royong mempertahankan eksistensi seni rupa di Kota Yogyakarta.

"Kekhasan akulturasi budaya di setiap sudut Kota Yogyakarta tidak lepas dari visual-visual peradaban seni dari masa ke masa. Inilah yang menjadikan Kota Yogyakarta dikenal sebagai Kota Budaya. Selain itu, peran para budayawan, seniman, masyarakat serta pemerintah kota telah memberikan kontribusi terhadap lekatnya unsur-unsur budaya di kota ini," tuturnya, Selasa (20/9).

Praktisi Seni dari Fakultas Seni Rupa dan Program Pascasarjana Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, Suwarno Wisetrotomo memberikan catatan penting tentang pentingnya membangun identitas seni Kota Yogyakarta. Bahkan, dalam birokrasi seperti di Indonesia kini, di samping soal adalah seniman 'warga setempat', ada beberapa persoalan yang perlu dipetakan untuk membangun identitas seni Kota Yogyakarta. 

"(Salah satunya) Kota akan semakin bertumbuh menjadi 'pintar' yang memudahkan warganya hidup bersama. Kemudian kota akan berfungsi sebagai kota penghubung sekaligus melting pot bagi para seniman dari mana pun asal tinggalnya," tambahnya.

Suwarno menambahkan, identitas Kota Yogyakarta perlu dibangun dan dikukuhkan dengan banyak cara, antara lain melalui pinggiran dan sejumlah situs. Menurutnya, Kotagede sangat pantas digunakan sebagai lokasi sebagai tempat penyelenggaraan pameran seni rupa Gugur Gunung 2022. Karena Kotagede adalah 'museum hidup'.

"Bersama untuk mencapai tujuan bagi kepengtingan bersama. Watak dasar kita sebagai makhluk sosial adalah kebersamaan. Karya seni pun selalu berwatak 'menyapa' siapa saja dengan cara-cara yang lembut mau pun provokatif," papar Suwarno. *ADV