Temuan Baru, Kotoran Gajah Bisa Dimanfaatkan Untuk Pupuk
Pemerintahan

Temuan Baru, Kotoran Gajah Bisa Dimanfaatkan Untuk Pupuk

Umbulharjo,(jogja.sorot.co)--Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta berhasil melakukan penelitian mengenai produksi Pupuk organik yang berasal dari kotoran gajah. Pupuk itu memiliki kelebihan dengan kualitas yang lebih bagus dan lebih cepat, serta cepat meluas di tanah dan lebih cepat menyesuaikan dengan unsur tanah.

''Pupuk dari kotoran Gajah yang bahannya kami dapatkan dari Gembira Loka Zoo itu manfaatnya luar biasa dengan proses yang cepat, tanpa merusak sel organik di tanah karena alami,\

" ujar Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, Suyana, Selasa (15/11/2022).

Ia menyatakan penelitian mengenai pupuk itu dilakukan mulai awal tahun 2022 ini, dan saat ini sedang dalam tahap uji coba dan pengamatan yang dilakukan pada 260 kelompok tani yang ada di Kota Yogyakarta. 

Mengenai penelitian pupuk dari kotoran gajah itu dilakukan dalam 8 bulan berjalan ini, dan saat ini masuk dalam tahap ketiga penelitian. Penelitian awal dilakukan dari proses fermentasi kotoran gajah yang memakan waktu paling cepat 3 minggu saat musim kemarau dan 9 sampai 11 minggu saat musim penghujan.

''Lamanya waktu fermentasi dan penguraian secara alami dari kotoran gajah itu, karena kotoran gajah memeiliki bentuk lebih besar dan lebih keras dibandingkan dengan kotoran kambing ataupun sapi. Karena Gajah memiliki kecenderungan selektif memilih makanan dan penguraian makanan dengan sistem yang lebih kompleks daripada binatang lain,\

" ujar Kepala Sub Koordinator Kelompok Subtansi Ketahanan Pangan (KKSK), Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, Supriyanto, Selasa (15/11/2022).

Pria lulusan S2 Kedokteran hewan dari 3 negara itu mengatakan jika kotoran gajah memiliki kelebihan kandungan yang lebih mudah menyesuaikan dengan tanah sebagai media tanam dan bermanfaat bagi ketahanan kesuburan tanah.

Ia menyatakan, dengan takaran yang sama dengan pupuk organik dari kotoran sapi dan kambing, jika menggukanan Kotoran Gajah untuk pupuk cukup diberikan 1 kali untuk 1 tahun di lokasi tanah sebagai lahan tanaman. Hal itu berbeda dengan pupuk organik yang berasal dari kotoran binatang yang lain, memerlukan pemupukan sebanyak 3 hingga 4 bulan sekali.

Sebagai informasi, Gembira Loka Zoo saat ini memiliki 8 ekor gajah. Setiap ekornya, menghasilkan sekitar 50 Kg kotoran pernhari yang siap diolah menjadi pupuk organik.

Selama uji coba ini, pupuk organik tanaman gajah untuk sementara digunakan pada tanaman jenis sayuran dulu. Hal itu dilakukan karena sayuran lebih cepat menyerap nutrisi tanah dan cepat panen (sekitar 3 minggu hingga 8 minggu dari waktu penanaman).

''Dengan cepat menyerap nutrisi tanah dan panennya, kami melakukan pemantauan mengenai kondisi tanah, tumbuh kembang tanaman sayuran dan kandungan yang dimiliki sayuran saat sesudah panen. Perhitungan pengamatannya lebih mudah terlihat,\

" tambahnya.

Ia menyatakan untuk pemeriksaan kandungan tanah dan kandungan sayuran tidak dilakukan oleh instansinya sendiri, tapi melibatkan Dinkes Kota Yogyakarta, LIPI dan beberapa fakultas dari UGM.

Selain Pupuk organik dari kotoran gajah itu, ia menyatakan instansinya juga berhasil melakukan penelitian dan produksi pupuk organik dari isi perut binatang sapi dan kambing. Bahan baku utama pupuk itu, didapatkan dari rumah pemotongan hewan (RPH) Kota Yogyakarta.

Ia berharap, hasil penelitian yang sedang dilakukan instansinya itu, bisa berhasil dan bermanfaat bagi petani di Kota Yogyakarta. Saat ini, menurutnya, Petani yang ada di 45 Kalurahan harus kreatif menata lahan dan media penanamannya karena lahan pertanian yang semakin sedikit di Kota Yogyakarta.

''Melihat luas lahan pertanian yang semakin sempit, warga dituntut harus kreatif dalam ketersediaan lahan dan tanaman yang ditanam. Dengan Tambulampot (Tanaman buah dalam pot) dan lahan tanam kreatif tempel dinding dan yang lain,\

" imbuhnya.