Pemerintah DIY Diingatkan untuk Siaga Bencana Saat Musim Hujan
Peristiwa

Pemerintah DIY Diingatkan untuk Siaga Bencana Saat Musim Hujan

Danurejan,(jogja.sorot.co)--Bencana gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat, dan sekitarnya serta beberapa kejadian longsor maupun banjir di DIY menjadi perhatian banyak pihak. Kejadian bencana itu membuat Fraksi Partai Golkar DPRD DIY melakukan siaga bencana.

Hal itu diutarakan Rany Widayati, Ketua Fraksi Golkar DPRD DIY yang sekaligus Sekretaris Komisi A DPRD DIY, Rabu (23/11/2022). Menurut Rany, Indonesia adalah supermarket bencana, baik bencana alam maupun bencana sosial. Bahkan, setiap saat mendengar setiap saat wilayah di Indonesia mengalami banjir, tanah longsor, kekeringan, tsunami, kebakaran hutan, gempa bumi dan lain sebagainya. 

Selain itu, pertumbuhan penduduk yang tinggi dan tidak diimbangi dengan kebijakan dan pembangunan ekonomi, sosial dan infrastruktur yang merata dan memadai, mengakibatkan terjadi kesenjangan pada beberapa aspek dan terkadang muncul kecemburuan sosial. Kondisi ini berpotensi menyebabkan terjadinya konflik dalam masyarakat yang dapat berkembang menjadi bencana nasional. 

DIY merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang mempunyai 12 potensi bencana alam yang tinggi,” kata dia.

Rany menyebut, data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY sepanjang tahun 2021 telah terjadi 338 Kejadian tanah longsor, gempa bumi dengan jumlah 217 kejadian, sebagian besar atau 203 di antaranya adalah gempa tidak terasa.  

Kejadian bencana alam selanjutnya adalah angin kencang 148 kali, kebakaran pemukiman dan bangunan 155 kali, kebakaran lahan 18 kali, banjir 11 kali, banjir lahar hujan tiga kali, letusan gunung api dua kali, dan satu kejadian pandemi yang telah berlangsung sejak 2020. Sedangkan wilayah di DIY yang terdampak paling besar atas bencana alam adalah Kabupaten Kulon Progo yang mengalami 452 kejadian atau sebesar 25%.

Bahkan kejadian terbaru bencana alam, hidrometeorologi terjadi di Gunungkidul pada 19 November lalu. Cuaca ekstrem yang terjadi, yaitu hujan deras yang mengguyur wilayah Gunungkidul telah menyebabkan tanah longsor dan 2 (dua) orang meninggal dunia. Menurut data BPBD Gunungkidul, sebanyak 58 warga berada dlam pengungsian, terdiri terdiri atas 12 kepala keluarga, 34 dewasa, 17 anak-anak, dan 19 lansia. 

Sebagian besar pengungsi berasal dari dua rukun tetangga di Pedukuhan Blembem. Berdasarkan data BPBD Gunungkidul terjadi bencana hidrometeorologi di lima kecamatan/kapanewon, yakni Semin, Karangmojo, Nglipar, Ngawen, dan Patuk dan sebanyak 1.446 warga terdampak dan jalan, jembatan terputus serta rumah rusak.  

Atas adanya kejadian tersebut yang menimpa wilayah DIY, Fraksi Partai Golkar DIY berharap optimalisasi mitigasi bencana terhadap wilayah rawan bencana di DIY dengan peringatan dini dan membangun kesadaran masyarakat tentang kebencanaan. Selain itu perlunya sosialiasasi edukasi dan informasi tentang potensi bencana di DIY perlu terus dimasifkan kepada masyarakat termasuk terhadap anak-anak khususnya di wilayah rawan bencana. Intinya kita harus siap, harus siaga bencana,” pungkasnya.