
Hadapi Pemilu 2024, Romo Vikep Pesan Agar Pemuka Agama Tak Dukung Salah Satu Paslon
Gondokusuman,(jogja.sorot.co)--Romo Vikaris Jenderal (Vikep) Yogyakarta Timur Romo Adrianus Maradiyo mengingatkan kepada para pastor dan juga pendeta untuk tidak mendukung salah satu pasangan calon (paslon) peserta Pemilu 2024 mendatang. Selain itu, Romo Timur juga mengingatkan agar tempat ibadah tidak untuk berpolitik praktis.
"Jelang Pemilu 2024 ini, saya harapkan agar para romo dan pendeta untuk tidak mendukung salah satu paslon," ucapnya saat memberikan sambutan pada acara ibadah oikumene penutupan pekan doa sedunia 2023 di Gereja HKBP Kotabaru Yogyakarta, Selasa (24/1/2023) malam.
Romo Timur menilai bahwa beda pilihan adalah hal yang wajar. Namun tidak menjadikan perpecahan antarumat sendiri. 
Sehingga, di Pemilu 2024 nanti umat Kristiani mampu mewujudkan Indonesia damai. Dengan semakin beriman, sejahtera dan kian bermartabat.
Dalam ibadah pekan doa sedunia mengusung tema 'Belajarlah Berbuat Baik dan Usahakanlah Keadilan' sendiri diikuti oleh 500 umat Kristiani di DIY. Selain itu, acara kita dihadiri oleh biarawati, suster dan bruder.
Romo Iswahyudi selaku ketua panitia acara mengatakan Pekan Doa Sedunia adalah gerakan yang mulanya diinisiasi pada 1908 dengan 'Pekan Kesatuan Gereja' yang dimulai oleh beberapa denominasi Kristen. Kemudian, tahun 1964 Gereja Katolik mengeluarkan dorongan untuk mengadakan gerakan ekumenisme yang mempertegas dorongan untuk pelaksanaan gerakan-gerakan persaudaraan antar gereja.
"Sejak tahun 2004, terjadi kesepakatan dari Dewan Gereja-Gereja Sedunia (World Council of Churches) yang diwakili oleh komisi Faith and Order dan Gereja Katolik yang Dewan Kepausan untuk Memajukan Kesatuan Kristiani bahwa bahan-bahan pekan doa untuk kesatuan umat Kristiani disusun dan diterbitkan bersama. Sejak saat itulah gerakan ini semakin berkembang sehingga saat ini," ucap dia dalam rilis yang diterima sorot.co, Senin (23/1).