
Curi Hp Karyawan PT KAI, Masinis Gadungan Ditangkap Polisi
Jetis, (jogja.sorot.co)--Seorang pria berinisial DY (20) warga Blitar, yang mengaku sebagai pegawai masinis Daop 8 Surabaya, berhasil diamankan oleh polisi. Pria ini ditangkap karena mencuri Handphone Xiomi Redmi Note 7 milik korban Ammar (21), seorang karyawan bagian tiketing di Stasiun Tugu Yogyakarta, yang beralamat di Malang, Jawa Timur.
Kapolsek Jetis, Kompol Wahyu Sudadi, bersama dengan Kanit Reskrim AKP Mardiyanto, menjelaskan bahwa pencurian handphone terjadi di tempat kos milikpak Budi, Jalan Suryonegaran No 6, Bumijo, Jetis, Kota Yogyakarta pada Rabu (1/11) sekitar pukul 01.30 WIB.
Pengungkapan kita bekerjasama dengan PT KAI. Pelaku bisa kita amankan bersama di Stasiun di daerah Solo,” ucapnya saat jumpa pers, Kamis (9/11).
Kanit Reskrim AKP Mardiyanto menambahkan bahwa kejadian bermula pada Sabtu (28/10) ketika pelaku bertemu dengan korban di Stasiun Lempunyangan, di mana korban bekerja sebagai karyawan PT KAI bagian tiketing. Saat itu, pelaku mengenakan seragam masinis. 
Hari berikutnya, Minggu (29/10), korban menawari pelaku untuk menginap di tempatnya karena tidak memiliki tempat menginap. Malam pertama saat menginap masih berjalan aman.
Tetapi tanggal (31/10) pelaku menginap kembali di kos korban. Namun, sekira pukul 01.30 wib ternyata pelaku keluar dari kos tanpa memberitahukan korban. Saat keluar, ternyata pelaku membawa handphone milik korban,” tambahnya.
Mardiyanto menjelaskan bahwa setelah kejadian, korban segera melaporkannya ke Polsek Jetis. Dari laporan tersebut, petugas melakukan penyelidikan.
Penangkapan dilakukan berkat data tiket yang pernah dibeli oleh pelaku, yang dapat dilacak. Ternyata, pelaku memesan tiket kereta dari Stasiun Purwosari Solo dengan tujuan ke Blitar.
Saat hendak cek in naik kereta, pelaku langsung ditangkap di Stasiun Purwosari, Solo,” tandasnya.
Dalam pemeriksaan terhadap pelaku, diketahui bahwa seragam pegawai KAI tersebut dibeli secara online. Pelaku mengaku melakukan hal tersebut untuk membuat ibunya bahagia, setelah sehari sebelumnya ia tidak diterima sebagai masinis. Ia berpura-pura menjadi masinis untuk mengobati kekecewaan ibunya agar tidak merasa sakit hati.