Pansus Hari Jadi DIY Berkunjung Ke Kraton Yogyakarta dan Situs Gendhong Garjitowati
Danurejan, (jogja.sorot.co)--Pansus Hari Jadi DIY melakukan kunjungan dan mensingkonkan data sejarah ke Kraton Yogyakarta, serta menyambangi situs bersejarah seperti gendhong Garjitowati, Taman, Patehan, dan Kraton Yogyakarta pada Senin (20/11).
Ketua Pansus Hari Jadi DIY, Muhammad Yazid mengatakan untuk menguatkan Raperda hari jadi DIY, pihaknya mendatangi lokus pada saat Pangeran Mangkubumi dengan seluruh pengikutnya, dan kemudian mendeklarasikan bahwa akan mendirikan Kraton Ngayogyakarta. Karena sebelumnya, ada perjanjian giyanti di Karanganyar.
Perjanjian giyanti sama-sama kita ketahui tahun 1755 pecahnya Kraton Ngayogyakarta dan Kraton Solo,” ucapnya saat di temui di sela-sela kegiatan.
Yazid menjelaskan bahwa sebulan setelah deklarasi tersebut, Pangeran Mangkubumi datang ke Yogyakarta, tepatnya ke gendhong Garjitowati, untuk menyatakan niatnya mendirikan Kraton Yogyakarta. Ambarketawang kemudian dibangun dalam waktu setahun dan kemudian menempatinya.
Sehingga, lanjut Yazid, ini merupakan tindak lanjut dari beberapa rapat pansus tentang Raperda hari jadi DIY. Setelah rapat, kemudian menelaah hasil naskah akademik dan Raperda.
Kita sudah berdiskusi banyak kaitannya dengan hari jadi DIY, yaitu tanggal 13 Maret 1755. Kita mencari referensi untuk menguatkannya. Di kraton tadi, kita mencari naskah kaitannya dengan serat Kuntoro Tomo yang disadur dan menyatakan bahwa sebulan setelah perjanjian Giyanti Pangeran Mangkubumi duduk di situs gendhong Garjitowati,” tambahnya.
Menurutnya, Raperda hari jadi DIY sangat penting, karena berkaitan dengan eksistensi DIY dan Kraton. Sementara kabupaten sekitarnya seperti Sleman, Bantul, Gunungkidul, dan Kulonprogo telah memiliki hari jadi, DIY belum memiliki perayaan serupa.
Nah, kita hampir bersepakat kepada rapat paripurna kira-kira hari jadinya di tanggal 13 Maret setelah perjanjian giyanti, satu bulan pas,” pungkasnya.
