BPBD DIY Gelar Apel Kesiapsiagaan Hadapi Musim Hujan: Antisipasi Bencana Hidrometeorologi
Pemerintahan

BPBD DIY Gelar Apel Kesiapsiagaan Hadapi Musim Hujan: Antisipasi Bencana Hidrometeorologi

Umbulharjo, (jogja.sorot.co)--Badan Penanggulangan Bencana Daerah Istimewa Yogyakarta (BPBD DIY) menggelar apel kesiapsiagaan di Lapangan Kenari pada Selasa (21/11) pukul 08.30 WIB sebagai langkah persiapan menghadapi musim penghujan. Acara ini diikuti oleh seluruh petugas BPBD DIY dan SAR DIY.

Dalam sambutannya, Kepala Pelaksana BPBD DIY, Drs. Noviar Rahmad, M.Si, membacakan sambutan dari Wakil Gubernur DIY. Noviar menyampaikan bahwa DIY merupakan daerah yang rawan terhadap bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan angin kencang, yang disebabkan oleh faktor geografis dan iklim di wilayah tersebut.

Oleh karena itu, kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana hidrometeorologi merupakan hal yang sangat penting. Apel kesiapsiagaan dan latihan simulasi bencana merupakan elemen yang sangat penting untuk membangun kesadaran, kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana,” ucapnya.

Apel kesiapsiagaan ini menjadi tolok ukur kekuatan daerah dalam menghadapi ancaman bencana dengan memobilisasi potensi dari pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat. 

Tujuannya adalah membangun kesiapan untuk meminimalisir dampak bencana terhadap korban jiwa, luka, dan kerugian lainnya. Dengan apel kesiapsiagaan ini akan terlihat sejauh mana kemampuan dan kesiapan dari pegiat kebencaan dalam menghadapi potensi bencana yang ada di wilayahnya masing-masing. Disamping itu, kegiatan ini dapat dijadikan momentum memperkuat kerja sama penanggulangan bencana antar organisasi, pengkajian kemampuan peralatan penunjang peringatan dini, evakuasi serta tanggap darurat dan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dalam melaksanakan Standar Operasional Prosedur.

Saya berharap, dengan apel kesiapsiagaan dan latihan simulasi bencana ini, kita dapat meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi ancaman bencana hidrometeorologi di DIY. Dengan demikian, kita dapat meminimalisir dampak bencana bagi masyarakat,” tandasnya.

Sedangkan Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD DIY, Lilik Andi Aryanto menambahkan berdasarkan balai BPTKG, disamping gunung merapi, mereka juga mempunyai keahlian di bidang geologi. Sehingga mereka memetakan di wilayah Kulonprogo, khususnya di pegunungan Menoreh.

Dari hasil pemetaan, lanjut Lilik, memang ada beberapa potensi retakan di Pegunungan Menoreh. Kemudian, melangkah untuk mengatasi retakan tersebut sudah di tutup dengan tanah di sekitar.

Di Kabupaten Gunungkidul, beberapa saat yang lalu juga terjadi longsor di Semin. Memang di daerah itu ada beberapa rekahan, tetapi sudah dilakukan penutupan sehingga mudah-mudahan aman,” pungkasnya.